Tanpa adanya informasi dan data yang lengkap, membuat kita sering terjebak pada goresan pena yang isinya hanya ada 2 kemungkinan :
- Tulisan yang panjang, bertele-tele, dan klise
- Tulisan singkat tanpa informasi yang jelas
Dua jenis goresan pena itu ujung-ujungnya sama, membuat pembaca bosan dan kesudahannya meninggalkan artikel kita.
Lengkapi informasi, biar artikel enak dibaca
Dulu, waktu sekolah SMA pelajaran Bahasa Indonesia, guru aku pernah menunjukkan bahan wacana cara-cara mencari sumber berita, salah satunya mengenai wawancara dengan narasumber, dia mengatakan :“Catat semua hal, apapun yang ada di sekitar kita, bahkan yang paling remeh sekalipun; foto di dinding, gerakan tangan, semuanya. Karena hal itu akan memiliki kegunaan ketika menulis nanti.”Selain itu, dalam pelajaran Bahasa Indonesia dulu kita juga pernah dijelaskan wacana dasar-dasar menulis yang baik dengan formula 5W1H.
Anda pasti pernah dengan bukan ?
1. 5W1H
Ya, formula 5W1H (what, who, when, where, why, how) merupakan rumus dasar dalam penulisan yang sangat membantu kita melengkapi informasi dasar terkait bahan yang kita tulis.
Cara penerapannya cukup mudah, anda tinggal lengkapi keterangan :
- Apa (what)
- Siapa (who)
- Kapan (when)
- Dimana (where)
- Mengapa (why)
- Bagaimana (how)
Contoh:
Sarapan pagi itu disediakan Ibu semenjak pukul 6 pagi tadi di ruang makan, alasannya bawah umur mau berangkat sekolah. Ibu tidak ingin bawah umur telat, maka dari itu ibu memasak semenjak habis shalat subuh tadi, lalu memastikan kuliner selesai setidaknya satu jam sebelum dihidangkan.
Formula | Keterangan |
---|---|
Apa | sarapan pagi yang tersedia |
Siapa | Ibu |
Kapan | Pukul 6 pagi |
Dimana | Di ruang makan |
Mengapa | anak-anak masuk berangkat sekolah |
Bagaimana | Memasak semenjak habis shalat subuh, memastikannya selesai satu jam sebelum dihidangkan. |
2. Deskripsikan obyek/subyek
Sebagai suplemen dalam bumbu tulisan, anda mampu mengganti kata sifat dengan keterangan yang lebih detail. Trik ini sering dijumpai dalam banyak sekali penulisan populer menyerupai novel maupun majalah.
Contoh 1:
Pertandingan sepakbola itu ramai sekali.
Menjadi:
Pertandingan sepakbola antara Timnas Indonesia dan Malaysia di Gelora Bung Karno Jakarta, berlangsung menarik dengan disaksikan kurang lebih 80 ribu suporter. Konser Slank di Parkir Timur Senayan, Jakarta itu dihadiri lebih dari 50 ribu penonton. Harga tiket yang murah hanya seharga Rp50.000 dan ludes 1 jam sebelum pertandingan, membuat suporter berdesakan dan menimbulkan 12 orang pingsan di tengah kerumunan suporter yang meneriakkan yel-yel.
Contoh 2:
Saiful yaitu seorang siswa miskin.
Menjadi:
Saiful, siswa kelas 6 SD yang tinggal bersama kedua orangtuanya dan adik semata wayangnya di gubuk beratap daun kelapa. Tiap hari tanpa sarapan, ia harus berjalan tanpa bantalan kaki sejauh 5 kilometer untuk hingga ke sekolahnya.
Selalu mengingat formula dan trik ini mampu membuat kita terpancing untuk melengkapi informasi goresan pena kita yang kurang lengkap. Dan hasilnya, goresan pena andapun disamping lebih kaya kata juga terasa lebih kaya dengan data dan infromasi.
Demikian sedikit panduan cara menulis artikel yang enak dibaca biar pembaca anda semakin setia dan menanti-nanti goresan pena terbaru anda. Semoga bermanfaat dan Happy blogging. Sumber http://www.panduaneka.com/